
Temiyang, Indramayu – Di tengah kekhawatiran masyarakat terhadap meningkatnya perilaku menyimpang di kalangan remaja, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Fakultas Hukum Universitas Wiralodra mengambil langkah nyata. Melalui program pengabdian masyarakat, mereka menyelenggarakan penyuluhan tentang kenakalan remaja yang berlangsung pada Selasa, 09 Juli 2024 di Balai Desa Temiyang.
Kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi ajang berbagi pengetahuan dan membangun kesadaran kolektif akan pentingnya peran orang tua dalam membentuk karakter generasi muda. Penyuluhan ini menyasar para orang tua di Desa Temiyang sebagai garda terdepan dalam mencegah dan menangani perilaku menyimpang anak-anak remaja.
Nasrul Hadi, mahasiswa Fakultas Hukum sekaligus Ketua Pelaksana kegiatan, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menggugah kepedulian masyarakat, khususnya para orang tua, agar lebih peka terhadap gejala-gejala kenakalan remaja yang kerap muncul dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami ingin memberikan pemahaman tidak hanya tentang bentuk-bentuk kenakalan remaja, tetapi juga akar penyebabnya, seperti kurangnya perhatian, pengaruh lingkungan, dan krisis identitas yang sering dialami remaja,” ujar Nasrul.
Acara ini dimoderatori oleh Dewi Nissa, juga mahasiswa Fakultas Hukum, dan menghadirkan Mastono sebagai narasumber utama yang memaparkan materi dengan pendekatan yang komunikatif dan mudah dipahami. Sementara itu, Ayu Fitriyah dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik bertugas sebagai pewara dan membuka acara secara resmi.
Dalam sesi penyuluhan, peserta diajak berdialog interaktif, berbagi pengalaman, serta mendalami strategi preventif, seperti membangun komunikasi yang hangat di dalam keluarga, mengenali tanda-tanda awal kenakalan, hingga peran aktif dalam komunitas sebagai lingkungan pendukung tumbuh kembang remaja.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari warga. Para peserta merasa mendapatkan banyak wawasan baru dan berharap kegiatan serupa bisa dilaksanakan secara berkelanjutan.
“Acara seperti ini sangat penting. Kami sebagai orang tua jadi lebih paham bagaimana memperhatikan dan membimbing anak-anak kami di usia remaja yang rentan,” ungkap salah satu peserta.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa Universitas Wiralodra menunjukkan bahwa kolaborasi antara dunia akademik dan masyarakat bisa menghasilkan dampak nyata. Dengan edukasi dan kepedulian bersama, kenakalan remaja bukan hal yang tak bisa dicegah—asal semua pihak mau terlibat.


