
Temiyang, Indramayu — Pemerintah Desa Temiyang kembali menggelar agenda rutin mingguan, Rapat Minggon Desa, pada Rabu, 23 Juli 2025, bertempat di Balai Desa Temiyang, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu. Rapat ini dihadiri oleh seluruh unsur pemerintahan desa, mulai dari perangkat desa, para Ketua RT dan RW, hingga tokoh masyarakat.
Rapat Minggon merupakan forum strategis untuk menyampaikan perkembangan pembangunan, menyerap aspirasi warga melalui perwakilan RT/RW, serta memperkuat koordinasi antar lembaga desa. Agenda kali ini berlangsung dari pukul 08.30 WIB hingga 11.30 WIB, dipimpin langsung oleh Sekretaris Desa Temiyang, Usmanto, yang mewakili Kepala Desa Sofyan Hadi karena sedang mengikuti kegiatan di tingkat kecamatan
Fokus Utama: Pembangunan Jalan Lingkungan Tahap I dan II
Dalam pembukaan rapat, Sekretaris Desa Usmanto memaparkan progres pembangunan infrastruktur, khususnya pengecoran jalan lingkungan yang menjadi prioritas utama Pemerintah Desa Temiyang. Pada Tahap I, proyek telah berhasil dilaksanakan di dua lokasi, yaitu Blok Kedung Rengas dan Blok Rancawas.
“Alhamdulillah, pengecoran jalan di Kedung Rengas sudah selesai dan kini bisa dinikmati warga dengan nyaman. Sementara di Rancawas, sebagian ruas jalan juga sudah mulai dikerjakan dan berjalan lancar,” jelas Usmanto.
Ia menambahkan bahwa pada Tahap II, pembangunan masih akan difokuskan di Blok Rancawas, mengingat banyak ruas jalan di wilayah tersebut dalam kondisi rusak parah dan membahayakan keselamatan warga.
“Kami prioritaskan Rancawas karena berdasarkan hasil survei lapangan dan laporan dari RT/RW, masih banyak jalur utama dan penghubung gang yang memprihatinkan. Kami mohon dukungan dan pengertian dari wilayah lain, karena kita selesaikan bertahap dan merata,” imbuhnya.
Agenda Sosial: Sunat Massal dan Sedekah Bumi
Tak hanya pembangunan fisik, Pemerintah Desa Temiyang juga mengumumkan rencana kegiatan sosial dan budaya, yaitu Sunat Massal Gratis yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada 29 September 2025. Kegiatan ini ditujukan khusus bagi anak laki-laki warga Temiyang, sebagai bentuk perhatian sosial kepada masyarakat, khususnya keluarga kurang mampu.
“Sunat massal ini terbuka untuk semua anak laki-laki warga Desa Temiyang. Pendaftarannya mudah, warga cukup mengikuti petunjuk di brosur yang sudah dibagikan melalui RT dan RW. Di sana tertera tata cara, syarat, dan kontak panitia,” terang Usmanto.
Link Pendaftaran Sunat Massal Desa Temiyang 2025: Klik Disini
Menariknya, kegiatan ini akan digabungkan dengan perayaan adat tahunan Sedekah Bumi, di mana peserta sunat massal akan diarak keliling desa menggunakan kendaraan hias Singa Depok yang telah disiapkan oleh panitia adat dan pamong desa.
“Ini bagian dari upaya kita menjaga kearifan lokal sekaligus menyemarakkan kegiatan keagamaan dan adat istiadat. Dengan penggabungan acara ini, kita harap anak-anak yang ikut sunat massal merasakan suasana gembira dan tidak takut,” tambahnya.
Kedisiplinan Perangkat Jadi Sorotan
Dalam sesi berikutnya, Bendahara Desa, Cepi Andrian, menyoroti pentingnya kedisiplinan perangkat desa dalam menjalankan tugas sesuai Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi) masing-masing.
“Kita ini pelayan masyarakat. Maka kedisiplinan adalah hal mendasar. Saya harap semua perangkat hadir tepat waktu, aktif dalam pelayanan, dan menjaga etika kerja,” tegas Cepi.
Cepi Andrian juga mengingatkan bahwa laporan pertanggungjawaban keuangan desa juga berkaitan erat dengan disiplin kerja dan ketepatan dokumentasi administratif dari setiap perangkat. Ia meminta setiap seksi dan kaur untuk lebih aktif berkoordinasi dan tidak menunda-nunda penyelesaian laporan kegiatan yang menggunakan dana desa.
Aspirasi Warga: Transparansi dan Gotong Royong
Beberapa Ketua RT dan RW menyampaikan apresiasi terhadap kejelasan informasi yang disampaikan. Mereka berharap pembangunan dilakukan secara transparan dan melibatkan masyarakat.
Ketua RT 15, Bapak Tanori, misalnya, meminta agar Aspirasi dari masyarakat bisa terserap dengan baik dan juga keterlibatan warga diikutsertakan dalam kegiatan swadaya pembangunan.
“Kalau bisa, warga juga dilibatkan dalam kegiatan pembangunan, seperti saat pengecoran jalan, agar tumbuh rasa memiliki dan budaya gotong royong tetap terjaga.”
Penutup: Jaga Kebersamaan, Sukseskan Program Desa
Menutup rapat, Sekretaris Desa Usmanto mengajak seluruh pihak untuk terus menjaga kekompakan, mendukung berbagai program desa, dan menyukseskan kegiatan sosial dan adat yang akan datang.
“Kita punya desa yang besar dan masyarakat yang beragam. Tapi kalau kita saling mendukung dan menjaga komunikasi, insyaAllah semua program bisa berjalan lancar,” tutupnya.
Kesimpulan
Rapat Minggon Desa Temiyang pada 23 Juli 2025 menjadi forum penting yang tidak hanya membahas infrastruktur, tetapi juga menjadi wadah memperkuat agenda sosial, budaya, dan kedisiplinan pelayanan publik. Dengan kolaborasi antara perangkat desa, RT, RW, dan warga, Desa Temiyang diharapkan mampu mewujudkan visi pembangunan yang merata, berkelanjutan, dan berakar kuat pada nilai-nilai kebersamaan.
